Monday, March 11, 2013

Teknik Memukul dalam Tenis Meja


Dalam olahraga Tenis Meja ada beberapa jenis pukulan yang ada seperti berikut ini :

Teknik Pukulan Drive
Teknik Pukulan Drive adalah pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan pukulan yang datar dan keras. Cara melakukannya pukulan drive adalah dengan menggerakan bet kearah depan sambil diikuti dengan putaran badan.


Teknik Pukulan Cop
Chop merupakan pukulan backspin yang diperuntukan untuk dalam posisi bertahan. Dalam melakukan teknik pukulan chop harus dalam posisi BET agak terbuka, cara menggerakannya dengan BET kedepan condong ke bawah.


Teknik Pukulan Push
Teknik ini dapat menjaga agar bola tidak melambung terlalu tinggi dari net, untuk dapat melakukan pukulan push ini Anda harus memperhatikan posisi BET sedikit terbuka, dengan menggerakan BET ke depan dan sedikit kebawah.


Teknik Block
Teknik yang terakhir ini adalah teknik yang paling mudah dan simple untuk mengembalikan pukulan yang keras. Teknik ini dilakukan setelah bola memantul dari meja. Tujuannya adalah agar membuat lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat.

Asal Usul Permainan Tenis Meja


Tenis meja berasal dari Eropa pada abad pertengahan sebagai kombinasi dari permainan tenis kuno, lawn tennis dan badminton. Mulai populer di Inggris

Pada pertengahan abad ke-19 dengan beberapa nama seperti "pingpong", "gossima" dan "whiff-whaff" dikreasikan sebagai permainan hiburan setelah makan malam, lengkap dengan berbusana bagi penggemarnya. permainan ini mendapatkan wadah resmi yang mengatur pertenismejaan dunia pada 15 januari 1926 atas prakarsa Dr. Goerge Lehman dari jerman.

Tenis meja masuk ke Indonesia sekitar 1930-an dan hanya dilakukan pada pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Sekitar 1940-an, sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan para ambtenaar (pegawai negeri) Indonesia.

Wadah yang mengatur dunia pertenismejaan di Indonesia dibentuk pada 1948 di Surabaya dengan nama "Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia" disingkat PPPSI, atas prakarsa beberapa tokoh olahraga tenis meja Indonesia yang berasal dari beberapa kota, seperti Surabaya, Surakarta, dan Yogyakarta. 

Tenis meja di Indonesia diperkenalkan sebagai nama resmi pada 1951, sekaligus mengubah nama PPPSI menjadi PTMSI sebagai singkatan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.

Pada tahun yang sama, PTMSI menjadi anggota dari Table Tennis Federation of Asia, disingkat TTFA. Beberapa kejuaraan Asia yang diselenggarakan oleh TTFA telah diikuti oleh PTMSI, terutama yang diselenggarakan di Singapura dan Manila. Pada 1961 PTMSI resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation, disingkat ITTF, sebagai negara anggota ke-73.

PTMSI tidak pernah absen di dalam kejuaraan-kejuaraan dunia yang diselenggarakan sejak 1963, di manapun penyelenggaraannya dilaksanakan. Partisipasi pertama bagi PTMSI adalah di Praha pada 1963, yang diikuti oleh balk putra maupun putri dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan ke-31 bagi putri.